Google Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 10 Oktober 2011

Malang – Yogyakarta (sebuah perjalanan mengejar mimpi)



Ini bukan cerita atau dongeng yang bisa untuk dibaca sebelum tidur, tapi ini hanyalah sebuah pengalaman pribadi perjalanan menuju Yogyakarta dari Malang dalam mengejar mimpi demi merubah sebuah persepsi lingkungan sekitar tentang bagaimana saya, dan untuk merubah keadaan hidup saya yang mulai saat ini dimulai dari nol yang mungkin bisa menjadi inspirasi atau sekedar teman untuk minum kopi diwaktu senggang.
Perjalanan ke Yogyakarta yang saya lalui bersama kerabat saya diawali dengan menggunakan travel yang biasa digunakan oleh beberapa kawan untuk menuju kota Yogyakarta, dengan bertanya kesana-kemari kepada kawan untuk menyakan tentang kredibilitas dan bonafitas dari travel yang saya tumpangi, maka saya memilih travel dengan armada yang cukup baik dan dengan ongkos yang cukup murah bila dibandingkan dengan menggunakan bus malam perbadingan harganya adalah Rp.90.000., untuk bus malam dan Rp.100.000., untuk travel dan bisa sampai ke tempat tujuan.
Malang – Yogyakarta secara geografis sejauh 350 KM, dimana selama perjalanan kita akan disuguhi pemandangan yang asri dari berbagai kota dan juga beragam kebudayaan yang kita jumpai untuk berpindah provinsi dari jawa timur ke jawa tengah. Kira-kira seperti ini rutenya Malang-Batu-Pujon-Kandangan-Pare-Papar-Kertosono-Nganjuk-Caruban-Ngawi-Sragen-Karanganyar-Solo-Kartosuro-Sukoharjo-Klaten-Yogyakarta. Perjalanan normal dari Malang ke Yogyakarta dapat di tempuh dengan waktu 8-10 jam, itu sudah termasuk dengan makan sekali dan isi bahan bakar kendaraan. Tidak banyak yang diperlukan untuk bahan bakar dari Malang ke Yogyakarta, satu tanki penuh sudah cukup untuk sampai ke Yogyakarta, bahkan lebih.
Perjalanan yang dijanjikan oleh agency travel akan dimulai pada pukul 8:00, tetapi inilah kebiasaan masyarakat kita, mungkin pukul 8:00 yang dimaksud adalah berdasarkan jam nya sendiri, bukan menggunakan waktu berdasarkan Indonesia. Seperti kebiasaan saya sebelum melakukan perjalanan adalah untuk menikmati secangkir kopi panas dan beberapa batang rokok, karena pada hari itu saya bangun agak siang, jadi tidak mungkin untuk ngopi di rumah, karna saya berpikir akan terlambat, tetapi ternyata saat sampai di lokasi yang telah di janjikan untuk menjemput, travel pun belum juga datang, maka untuk memenuhi hasrat kopi saya, saya lakukan di sebuah warung kopi yang terletak di depan kampus. Cukup lama juga saya menunggu waktu itu, sekitar jam 9:16 travel yang di tunggu datang, dan saya langsung meluncur ke kota Blitar untuk mengambil paket. Perjalanan saya sangat beruntung, karena travel hanya berisi saya dan teman saya, sehingga seperti naik mobil pribadi.
Selama perjalanan banyak cerita yang saya dapatkan dari driver travel yang saya tumpangi, mulai tentang bagaimana hidup, dan bagaimana perjalanan percintaan yang benar, dan berbagai tempat menarik yang saya tidak tahu berada di kota Malang. Semua tidak seperti yang kita bayangkan dan harapkan, akan ada banyak halangan yang akan kita lewati selama menggapai semua mimpi, dan bahkan sesuatu yang mungkin kita harapkan sudah pasti akan terjadi, bisa saja berbalik dan menjadi mustahil untuk terjadi.

Saat sore menjelang, dan waktu itu sudah sampai di Caruban suasana juga sudah mulai mencair, saya beranikan diri untuk mengajak ngopi sebentar dan melepas lelah sedikit, karena dari pengalaman saya menyetir mobil, untuk perjalanan luar kota yang memakan waktu lebih dari 5 jam, kita akan menemui saat-saat mengantuk dalam menyetir. Tidak lama saya melepas penat waktu itu, karena target saya magrib sudah sampai di kota Yogyakarta. Cukup dengan secangkir kopi, dan 3 batang rokok, saya pun melanjutkan perjalanan menuju kota Yogyakarta.
Sesampainya disana lebih dari target yang diharapkan, saya sampai pada pukul 19:00 yang dikarenakan sulit juga untuk mencari alamat kerabat pada hari itu.
Ke esokan harinya, saya memulai petualangan saya di kota Yogyakarta untuk mengadu nasib dengan mengikuti sebuah test di perusahaan milik Negara yang terkemuka, pengumuman hasil test akan dilaksanakan pada hari berikutnya.
Dengan meminjam sebuah sepeda motor dari seorang kerabat disana, saya mulai mengelilingi kota Yogyakarta, hari itu di mulai dengan mengunjungi pusat perbelanjaan yang sangat terkenal di kota Yogyakarta, Maliboro. Tetapi saya tidak pergi ke pasarnya, hanya numpang ngopi di depan pasar sambil memandang para pembeli atau pejalan kaki yang melewati Malioboro.  Secangkir kopi sudah habis dengan pemandangan yang menabjubkan, perjalanan saya lanjutkan ke sebuah tempat makan atau tempat nongkrong bagi beberapa orang yang buka 24 jam, tepatnya bernama Raminten, dan lagi, saya memesan kopi tubruk disana. Kopi sudah habis, perjalanan saya lanjutkan menuju arah Kaliurang. Senja sudah menjelang, istirahat disebuah mushola di satu kampung disana sekalian memohon dan bercerita kepada-Nya. Perjalanan di anjutkan menuju jembatan Sayidan sebuah jembatan yang terkenal dan menjadi ikon di kota Yogyakarta dan juga tempat untuk berfoto oleh berbagai kalangan.  Tak hilang arah, saya coba memasuki sebuah gang kecil yang berada di dekat jembatan Sayidan, dan gang tersebut juga bertuliskan Sayidan, berharap ada sesuatu yang saya temui disana, tetapi ternyata hanya sebuah perkampungan kecil dengan masyarakatnya yang selalu tersenyum saat disapa. Bergerak dari Sayidan, saya menuju Malioboro dan mampir disebuah angkringan disana untuk mengisi perut yang sudah minta untuk diisi oleh sesuatu, 3 bungkus nasi kucing saya habiskan untuk menghilangkan rasa lapar, dan segelas kopi panas untuk menghilangkan sedikit letih. Walau sudah berkali-kali saya pergi ke Malioboro, saya sempatkan untuk berjalan di pasar Malioboro, tidak afdol rasanya ke Yogyakarta tanpa ke Malioboro. Sebuah pikiran iseng pun keluar dari jiwa petualang saya, “Pasar Kembang itu seperti apa sih, apakah sama dengan tempat lainnya?” dengan langkah pasti, saya ayunkan kaki menuju pasar kembang, dan membayar uang retribusi sebesar Rp.2.000., Tidak berbeda dengan lokalisasi lainnya, ya memang seperti itu lah keadaan lokalisasi, dan saya berani bersumpah, bahwa saya hanya sekedar lewat, tidak untuk mampir. Malam sudah kembali menanjak, saya arahkan langkah untuk menuju sebuah daerah yang bernama Gejayan dan mampir ke sebuah kedai internasional dengan lambang C-K, lama saya habiskan waktu disana, hingga dini hari pun telah lewat, barulah saat itu terpikir, dimana kita akan menginap. Mencari kesana-kemari untuk mencari penginapan yang murah pun ternyata cukup sulit pada malam itu, dengan tidak ragu saya sepakat untuk menumpang pada sebuah pom bensin di kota Yogyakarta untuk menumpang tidur, dengan miminta izin sebelumnya pada pegawai pom bensin tersebut.

Pada hari berikutnya, tidak banyak yang kita lakukan, hanya tidur di rumah kerabat untuk bersiap melihat pengumuman, dan saya gagal kali ini. Seperti yang sudah saya perkirakan sebelumnya, dan memang tanpa di pungkiri, mencari kerja di Indonesia masih harus disertai dengan unsur keberuntungan dan politik dari orang dalam yang kuat. Dengan sedikit kekesalan, saya lanjutkan untuk melalui malam dengan mengunjungi pasar Malioboro, dan melihat bagaimana keadaan malam minggu disana, dan seperti itulah keadaan pasar, ramai dengan penjual dan pembeli yang sibuk menawarkan barang dan harganya, banyak juga terlihat wisatawan asing dan local berada disana yang hanya sekedar berjalan atau mencari pernak pernik. Bosan sudah melanda, sempat terpikir untuk mengunjungi pantai Parangtritis, tapi karena hari sudah malam, dan jalannya untuk menuju kesana pun saya tidak tahu, maka saya putuskan untuk kembali mengunjungi kedai C-K dan menikmati apa yang tersedia disana. Malam sudah larut, dan saya menyewa sebuah kamar di sekitar Pasar Kembang untuk beristirahat.
Ke esokan harinya, tujuan utama di minggu ini adalah kembali ke Malang dengan membawa sebuah cerita, tetapi saya sempatkan untuk mampir ke sebuah acara yang diadakan setiap hari minggu di lembah UGM, Sunday Morning. Sunday Morning adalah sebuah rekreasi alternatif bagi warga Yogyakarta sebuah kompleks di UGM ini banyak di kunjungi oleh masyarakat yang tidak hanya untuk berolahraga pagi saya, tetapi juga ada yang berjalan-jalan, atau hanya sekedar cuci mata, dan bahkan juga hanya sekedar lewat saja untuk menuju ke suatu tujuan tertentu. Di sekitar juga banyak pedagang dadakan yang berjualan, mulai dari makanan sampai ke mainan anak.

Perjalanan pulang ke Malang saya lalui dengan armada yang berbeda, karena ketersediaan dana yang mulai menipis, saya awali dengan menumpang sebuah angkutan yang terkenal di Yogyakarta yaitu TransJogja, hanya dengan Rp.3.000., saya sudah sampai ke terminal Giwangan, setelah masuk peron, saya mulai memilih PO mana yang akan saya tumpangi untuk sampai ke Surabaya, saya memilih PO Sumber Kencono, karena memang Sumber Kencono ini terkenal cepat sampai tempat tujuan, dan memang saya akui, sangat cepat. Tarif yang dikenakan untuk Yogyakarta – Surabaya sebesar Rp.34.000., tetapi, dalam perjalanan saya sudah tidak tahan menahan buang air kecil, dan ditakutkan penyakit ginjal saya kambuh, maka saya turun di kota Jombang, dan melanjutkan dengan bus kecil yang cukup terkenal untuk jalur Jombang – Malang, Puspa Indah, tarif yang dikenakan Puspa Indah untuk menuju Malang sebesar Rp.14.000., dan jangan berharap untuk dapat duduk dengan nyaman, karena isi penumpang yang penuh, dan jalur yang dilalui pun cukup menatang, bagi sebagian orang yang sudah tahu bagaimana jalur Pujon mungkin akan mengakuinya bahwa ini merupakan jalur hitam, dan saya sendiri sudah biasa melewati jalur ini untuk menuju kota Kediri, Pare, atau Bojonegoro.

Sampai di kota Malang sekitar pukul 21:30 dan dengan badan yang cukup pegal saya membawa berbagai cerita untuk dikenang, dan ada beberapa cerita yang tidak dapat saya publikasikan disini.

Mimpi adalah jawaban hari ini untuk pertanyaan esok hari” ­– Edgar Cayce

Kamis, 29 September 2011

Hukum Menjadi Komoditas dan Tidak Lagi Berpihak Pada Kebenaran

Hukum terkesan menjadi komoditas dan tidak lagi berpihak bagi kebenaran dimana hukum tidak lagi bekerja untuk keadilan tapi bekerja bagi “pemuasan kekuasaan”.

Kami percaya bahwa perjuangan revolusioner adalah suatu perjuangan yang sangat panjang, sangat sulit. Sulit, tetapi jelas tidak berarti mustahil, bahwa suatu kemenangan revolusi di suatu negara hanya akan terjadi di negara itu saja.
(Che Guevara)
Kalau aku boleh memilih untuk berjuang, mungkin saat ini aku ingin tinggal bersama kalian. Melewati jalanan yang padat lalu lintas, dengan iring-iringan spanduk yang panjang, kalian ketuk nurani para penguasa. Kaum yang berbaju megah, berkendaraan bagus dan punya mobil mengkilap. Kalian pertaruhkan segalanya, kesempatan untuk hidup senang, kemapanan pekerjaan, dan sekolah yang kini kian mahal. Buang segala teori sosial yang ternyata tak bisa membaca kenyataan. Keluar kalian dari training-training yang pada akhirnya tidak membuat kita paham dan mau membela orang miskin. Kupilih tinggal serta berjuang di hutan karena di sana aku kembali mendengar rintih dan suara orang yang hidupnya menderita.
Andaikan aku masih diberi kesempatan untuk kembali ke negerimu pastilah aku enggan untuk duduk di kursi. Akan aku habiskan waktuku untuk mengelilingi kotamu yang padat dengan orang miskin. Akan kusapa setiap anak lapar yang menjinjing bekas botol minuman untuk mendapat uang receh. Akan aku datangi para nelayan yang kini lautnya dipenuhi oleh pipa-pipa gas perusahaan asing. Akan kubantu para buruh bangunan yang menghabiskan waktunya untuk memanggul alat-alat berat. Dan akan kutemani para buruh pabrik yang masih saja diancam oleh PHK. Tentu aku akan mendatangimu anak muda, yang resah dengan kenaikan BBM atau proyek pendidikan yang kian hari kian mahal. Kurasa aku tidak bisa istirahat jika tinggal di negerimu.
Kalau aku boleh memilih untuk melawan, mungkin sekarang ini aku akan duduk bersama kalian. Aku akan bilang kalau perjuangan bukan saja melalui tulisan, puisi, buku, apalagi setajuk proposal! Perjuangan butuh keringat, pekikan suara, dan dentuman kata-kata. Kita bukan melawan seekor siput tapi buaya yang akan menerkam jika kita lengah. Hutan rimba mengajariku untuk tidak mudah percaya pada mulut-mulut manis. Hutan rimba mendidikku untuk tidak terlalu yakin dengan janji. Aku sudah hapal mana tabiat srigala dan mana watak kelinci. Kalau kau baca tulisanku, mustinya kau bisa meyakini, kalau kekuasaan hanya bisa bertahan selama kita mematuhinnya. Kekuasaan bisa bertahan selama mereka mampu menebar ketakutan. Dan aku sejak dulu dididik untuk selalu sangsi dan curiga pada penguasa!
Kalau aku bisa memilih, mungkin sekarang aku ingin berjalan dengan kalian. Menonton orang-orang pandai berdebat di muka televisi atau aktivis yang melacurkan keyakinannya. Ngeri aku menyaksikan orang-orang pandai yang berbohong dengan ilmunya. Sederet angka dibuat untuk membuat orang percaya bahwa si miskin makin hari makin berkurang. Menonton aktivis senior yang kini juga berebut untuk duduk jadi penguasa. Katanya: di dalam kekuasaan tidak ada suara rakyat maka kita mengisinya. Aku bilang, itulah para pembual yang yakin jika perubahan bisa muncul karena kita duduk di belakang meja. Demokrasi acapkali berangkat dari dalil yang naif seperti itu. Aku sayangnya tak lagi bisa memilih, untuk berdiri dan berbincang dengan kalian semua.
Anak muda, aku telah tuliskan puluhan karya untuk menemanimu. Dibungkus dengan sampul wajahku, yang tampak belia dan mungkin tampan, aku tuangkan pesan kepada kalian. Keberanian yang membuat kalian akan tahan dalam situasi apapun! Hutan melatihku untuk percaya kalau kemapanan, kenikmatan badaniah, apalagi kekayaan hanya menjadi racun bagi tubuh kita. Kemapanan membuat otakmu makin lama makin bebal. Kau hanya mampu mengunyah teori untuk disemburkan lagi. Kemapanan membuat hidupmu seperti seekor ular yang hanya mampu berjalan merayap. Kekayaan akan membuat tubuhmu seperti sebatang bangkai. Hutan melatihku untuk menggunakan badanku secara penuh. Kakiku untuk lari kencang bila musuh datang dan tanganku untuk mengayun pukulan jika aku diserang. Anak muda, nyali sama harganya dengan nyawa. Jika itu hilang, niscaya tak ada gunanya kau hidup!
Keberanian itu seperti sikap keberimanan. Jika kau peroleh keberanian maka kau memiliki harga diri. Sikap bermartabat yang membuatmu tidak mudah untuk dibujuk. Hutan membuatku selalu awas dengan ketenangan, kedamaian, dan cicit suara burung. Hutan melatihku untuk sensitif pada suara apa saja. Jangan mudah kau terpikat oleh kedudukan, pengaruh, dan ketenaran. Kedudukan yang tinggi akan membuatmu seperti manusia yang diatur oleh mesin. Kutinggalkan jabatan menteri karena hidupku menjadi lebih terbatas dan ruang sosialku dipenuhi oleh manusia budak, yang bergerak kalau disuruh. Apalagi ketenaran hanya akan mendorongmu untuk selalu ingin menyenangkan semua orang, membuat lumpuh energi perlawananmu. Ingat, racun segala perubahan ketika dirimu merasa nyaman.
Rasa nyaman yang kini kusaksikan di sekelilingmu. Anak-anak muda yang puas menjadi pekerja upahan sambil menyita tanah sesamanya. Ada anak muda yang duduk di parlemen malah minta tambahan gaji! Anak muda yang lain dengan tenaganya menyumbangkan diri untuk menjadi preman bagi kekuasaan bandit. Bahkan pendidikan hukum mereka gunakan untuk membela kaum pengusaha ketimbang orang miskin. Anak-anak muda yang banyak lagak ini memang tidak bisa dibinasakan. Mereka hidup karena ada kemiskinan, keculasan kekuasaan, dan lindungan proyek lembaga donor. Aku enggan untuk berjumpa dengan anak muda yang hanya mengandalkan titel, keperkasaan, dan kelincahan berdebat. Aku ragu apakah mereka mampu serta sanggup untuk melawan arus.
Arus itulah yang kini menenggelamkan nyali kita semua. Murah sekali harga seorang aktivis yang dulu lantang melawan, tapi kini duduk empuk jadi penguasa. Murah sekali harga idealisme seorang ilmuwan yang mau menyajikan data bohong tentang kemiskinan. Murah sekali harga seorang penyair yang mau rame-rame mendukung pencabutan subsidi. Aku gusar memandang negerimu, yang tidak lagi punya ksatria pemberani. Seorang kstaria yang mau hidup dalam kesunyian dan dengan gagah meneriakkan perlawanan. Tulisan adalah senjata sekaligus bujukan yang bisa menghanyutkan kesadaran perlawanan. Kau harus berani mempertahankan nyalimu untuk selalu bertanya pada kemapanan, kelaziman, dan segala bentuk pidato yang disuarakan oleh para penguasa.
Yang kauhadapi sekarang ini adalah sistem yang kuncinya tidak terletak pada satu orang. Kau berhadapan dengan dunia pendidikan yang menghasilkan ilmu tentang bagaimana jadi budak yang baik. Kau kini bergulat dengan teman-temanmu sendiri yang bosan hidup berjuang tanpa uang. Kau sebal dengan parlemen yang dulu ikut kau pilih, tetapi kini tambah membuat kebijakan yang menyudutkan rakyat. Kau perlahan-lahan jadi orang yang hanya mampu melampiaskan kemarahan tanpa mampu untuk merubah. Kau kemudian percaya kalau pemecahannya adalah melalui mekanisme, partisipasi, dan dukungan logisistik yang mencukupi. Kau diam-diam tak lagi percaya dengan revolusi. Kau yakin perubahan bisa berjalan kalau dijalankan dengan berangsur-angsur dan membuat jaringan. Gerakanmu lama-lama mirip dengan bisnis MLM.
Saudaraku yang baik! Hukum perubahan sosial sejak dulu tidak berubah. Kau perlu dedikasikan hidupmu untuk kata yang hingga kini seperti mantera: lawan! Lawanlah dirimu sendiri yang mudah sekali percaya pada teori perubahan sosial yang hanya cocok untuk didiskusikan ketimbang dikerjakan. Lawanlah pikiranmu yang kini disibukkan oleh riset dan penelitian yang sepele. Kemiskinan tak usah lagi dicari penyebabnya tapi cari sistem apa yang harus bertanggung jawab. Ajak pikiranmu untuk membaca kembali apa yang dulu kukerjakan dan apa yang sekarang dikerjakan oleh gerakan sosial di berbagai belahan dunia. Gabungkan dirimu bukan dengan LSM, tapi bersama-sama orang miskin untuk bekerja membuat sistem produksi. Tak ada yang bermartabat dari seorang anak muda, kecuali dua hal: bekerja untuk melawan penindasan dan melatih dirinya untuk selalu melawan kemapanan.

gendovara

Minggu, 05 Juni 2011

Doa Pagi Ini.

hatiku, jiwaku, hidupku, matiku, susahku gembiraku kuserahkan padaMu
jadikanlah hidupku penuh dengan cahayaMu
jangan biarkan aku sesat dalam kegelapan
walau hidup ini penuh dengan cobaan
aku selalu ada dalam pertentangan
cintaMulah yang aku nantikan
jangan biarkan aku larut dalam kegelisahan
berikan ampunan atas segala dosa kami
letakkan rahmat dalam seluruh hidup kami
hamparkan kemudahan di dalam kesulitan
berikan kami petunjuk agar tiada kesesatan
hai Zat penguasa urat darahku
yang mengatur segala detak jantungku
engkaulah Zat yang maha penguasa, dan tiada selainMu, hanya Engkau yang Esa

shine Your lights down on me, and help me find it all the way
walk on, ride on, fly on
all my life, all my life, I’ve been waiting for Your light!

Selasa, 19 April 2011

Sebuah Surat Dari Masa Depan

Kepada Yth
Manusia
Di
... Tahun 2011

Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku, Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya. Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral. Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja. Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan: “JANGAN MEMBUANG BUANG AIR” Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering. Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya. Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari. Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari. Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah. Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak ada air. Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun. Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang. Morphology manusia mengalami perubahan… yang menghasilkan/melahirkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.

Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per orang per hari. [31.102 galon] Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari “kawasan ventilasi” yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen. Udara yang tersedia di dalam “kawasan ventilasi” tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas.Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun. Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata. Air menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata. Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi. Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli. Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau. Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu. Dia bertanya: – Ayah ! Mengapa tidak ada air lagi sekarang ? Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku. .. Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian… dan banyak orang lain juga !. Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan. Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya, Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir. Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi… Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini !

Tolong Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan anda, walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi nyata akan pentingnya melestarikan air dan lingkungan harus dimulai dari setiap orang. Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi hal yang nyata dan terjadi di sekitar kita. Lakukan untuk anak dan keturunan mu kelak” “AIR DAN BUMI UNTUK MASA DEPAN”


Minggu, 03 April 2011

Jadi Bagaimana?


Salahkah saya mencoba untuk memulainya dari awal lagi? Hanya untuk memulai tujuan hidup yang baru.
Perlukah saya mencari jawaban lain untuk meyakinkan diri saya? Sedangkan disana akan mengakhiri semuanya, akan pergi bersama mimpinya untuk memulai hidup baru dengan tujuannya.
Ataukah saya masih tetap harus bersabar menunggunya tanpa kepastian? 

Saya hanya ingin yang terbaik buat anda, agar anda bisa bahagia, bukan menderita hidup sama orang cuek seperti saya.

Rabu, 30 Maret 2011

Cuek Bukan Berarti Tidak Cinta (pengalaman pribadi)

sikap seperti ini biasanya hanya dimiliki oleh orang-orang cuek yang keliatan masa bodo. tapi bukan berarti di hati mereka itu mereka tidak punya cinta. sikap orang cuek memang biasanya 99% bikin orang bete. tapi bukan maksud mereka bikin orang bete.

orang cuek juga bisa cinta sama lawan jenis. hanya saja cara mereka menunjukannya agak berbeda, mereka punya cara sendiri untuk nunjukkin rasa cintanya.

orang cuek memang selalu terlihat menyebalkan, apalagi di mata pasangannya. mereka keliatan tidak peduli sama perasaan pasangannya. padahal dalam hatinya mereka peduli. sangat-sangat peduli. hanya saja mereka tidak tahu bagaimana cara menunjukan rasa pedulinya itu.

mereka ingin melihat kamu senang atau bahagia, tapi kenyataannya mereka malah selalu membuat kamu bete gara-gara sikap cueknya itu. mereka ingin membahagiakan kamu, tapi tidak tahu bagaimana cara yang tepat untuk buat kamu bahagia.

terkadang mereka melakukan hal yang kamu tidak suka berulang kali. itu bukan maksud mereka bikin kamu jengkel, tapi itu karena sifatnya yang seharusnya kamu bisa menerima kelemahannya di bidang perhatian.

kadang orang-orang cuek terlihat menyebalkan di mata pasangannya. mereka tidak pernah menunjukan rasa cemburu saat kamu lagi dekat sama cowo lain. tapi jika kamu tahu, dalam hati mereka rasanya seperti meledak, ingin teriak sekencang-kencangnya bahwa mereka takut kehilangan kamu. tapi mereka tidak bisa melakukan itu.

kadang juga mereka terlihat seperti tidak peduli saat kamu sedih. padahal sebenernya mereka tidak ingin melihat kamu sedih. rasanya mereka ingin memeluk kamu, menghapus air mata kamu, dan bilang, "jangan sedih lagi ya sayang. kan masih ada aku yang sayang kamu." atau kata-kata sejenis itu. tapi yang akhirnya keluar dari mulut mereka, "udah, gak usah nangis. jangan dipikirin."

kalo kamu ngediemin atau balik nyuekin mereka, kadang mereka diem2 aja dan tetep keliatan cool di depan kamu seakan-akan gak terjadi apa2, tapi asal kamu tau, di belakang kamu mereka menangis, dan bertanya-tanya,"apa salahku? maafin aku nggak bisa membuatmu bahagia.

orang-orang cuek biasanya jauh dari kata romantis. mereka memang tidak bisa ngebuai kamu dengan sikap-sikap romantisnya. tapi percaya lah, mereka sebenarnya berusaha untuk bisa terlihat romantis walaupun bagi kamu itu belum romantis. misalnya mereka berusaha menahan ngantuk hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun saat jam 12 malam pas hari ulang tahun kamu. atau mungkin bikin kejutan-kejutan kecil yang buat kamu tidak berharga sama sekali. padahal butuh perjuangan buat mereka ngelakuin itu.



mereka jarang sms atau telpon kamu. bahkan untuk sekedar nanya, "sayang, lagi ngapain? udah makan belum?" itu rasanya berat banget. tapi bukan berarti mereka gak mikirin kamu. mereka cuma bisa bertanya-tanya dalam hati. "gimana kabarnya hari ini?", "dia lagi apa ya?", "udah makan belom dia ya?", "lagi sama siapa ya?" mereka cuma nungguin kamu yang ngasih kabar ke mereka. dan waktu kamu udah ngasih kabar, hati mereka rasanya lega karena semua pertanyaan di hatinya sudah terjawab.

 ada orang cuek yang jika suka sama seseorang, tidak mau menunjukan perasaannya ke orang itu. bahkan sampai orang itu lelah menunggu pernyataan cinta dan akhirnya punya pasangan baru, mereka hanya gigit jari dan tidak bisa melakukan apa-apa untuk menyatakan perasaannya jika mereka benar-benar cinta sama orang itu.

sebenernya orang-orang cuek itu benar-benar tidak mau kehilangan orang yang di sayang, sama seperti orang-orang normal lainnya. tetapi, mereka tidak bisa menahan kamu saat kamu bilang udah gak tahan sama sikapnya yang cuek. mereka cuma bisa pasrah ngeliat kamu pergi. tapi percayalah, dalam hati mereka, mereka benar-benar cinta dan sayang kamu.

mereka hanya ingin yang terbaik buat kamu. agar kamu bisa bahagia, bukan menderita hidup sama orang cuek seperti mereka.

 

Senin, 28 Maret 2011

Jejaring Sosial dan ...................

Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia.
Situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997. Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman, dan mengirim pesan.  Tahun 1999 dan 2000, muncul situs sosial lunarstorm, live journal, Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis.  Tahun 2002, muncul friendster sebagai situs anak muda pertama yang semula disediakan untuk tempat pencarian jodoh. Dalam keanjutannya, friendster ini lebih diminati anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna lain. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster, Flick R, You Tube, Myspace. Hingga akhir tahun 2005, friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati.
Memasuki tahun 2006, penggunaan friendster dan Myspace mulai tergeser dengan adanya facebook. Facebook dengan tampilan yang lebih modern memungkinkan orang untuk berkenalan dan mengakses informasi seluas-luasnya. Tahun 2009, kemunculan Twitter ternyata menambah jumlah situs sosial bagi anak muda. Twitter menggunakan sistem mengikuti - tidak mengikuti (follow-unfollow), dimana kita dapat melihat status terbaru dari orang yang kita ikuti (follow).
Keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi dengan mudah dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon. Selain itu, dengan adanya situs jejaring sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat.
Kemunculan situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka (face-to-face) cenderung menurun. Orang lebih memilih untuk menggunakan situs jejaring sosial karena lebih praktis.. Di lain pihak, kemunculan situs jejaring sosial ini membuat anak muda tidak dapat tidak mengakses internet.. Dalam kadar yang berlebihan, situs jejaring sosial ini secara tidak langsung membawa dampak negatif, seperti kecanduan (addiksi) yang berlebihan dan terganggunya privasi seseorang.
Dengan adanya situs jejaring sosial ini juga banyak membantu masalah pada masyarakat umunya, seperti misalnya untuk mencari teman, mencari jodoh, mencari teman lama, dan sebagainya. Situs jejaring sosial juga banyak membantu aparat penegak hukum untuk menyelidiki kasus-kasusnya, atau banyak juga digunakan oleh perusahaan untuk melihat latar belakang karyawannya dan yang sedang menjadi tren saat ini adalah untuk mengumpulkan massa dalam mengadakan demo. Dari situs jejaring sosial juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan perdagangan, seperti banyak yang telah kita ketahui saat ini, berbagai pedagang menawarkan barangnya via situs jejaring sosial, serta berbagai macam yang bisa dilakukan dengan situs jejaring sosial, anda juga bisa masuk ke dalam hotel prodeo jika menyalah gunakannya. Kemajuan teknologi yang semakin baik ini memberikan keuntungan di berbagai kalangan, tidak heran jika keberadaannya pun juga kadang merugikan beberapa kalangan, seperti misalnya telpon rumah, kapan terakhir kali anda menggunakannya?
Saya sendiri juga telah mengalami banyak hal dengan situs jejaring sosial, dari kabar baik hingga kabar yang sangat buruk pernah saya dapatkan dari sana. Seperti contoh misalnya, saya memiliki sebuah akun si situs yang sudah sangat terkenal keberadaannya, bloger. Dari sana saya mendapatkan beberapa teman, dan juga mendapatkan sahabat yang saat ini menjadi tempat saya menceritakan segala permasalahan yang saya hadapi. Berawal dari blog, kemudian lanjut ke facebook. Ya, itulah kami, seseorang yang tidak mengenal satu sama lain, tetapi dengan adanya situs jejaring sosial ini kita menjadi lebih mengenal satu sama lain, memahami dan saling mengerti individu masing-masing walaupun kita tidak pernah bertemu. Aneh memang, sahabat yang tidak pernah bertemu, tetapi seperti sudah sangat dekat dan sudah sangat mengerti, bukan kami tidak ingin bertemu dan bertatapan muka secara langsung, tetapi kami memang lebih memilih untuk tidak bertemu secara disengaja.  Banyak hal yang bisa kita ceritakan bersama, dari hal yang mulai sangat sederhana, sampai kepada titik yang sangat membingungkan seperti bagaimana caranya membangun saluran air yang baik yang ada di negara luar seperti Jepang, atau bagaimana cara membangun jembatan. Tapi itulah kami, menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer untuk saling bercerita,bertukar pikiran, membahas sesuatu biasa saja yang kemudian menjadi sangat luar biasa, saling memberi semangat, dan banyak hal lain lagi yang sering kita lakukan bersama. Inilah kita, manusia yang saling mengenal karena situs jejaring sosial.
 
happy birthday langstrump :-)




Jumat, 25 Maret 2011

EARTH HOUR: Sebuah Petisi Global


EARTH HOUR: Sebuah Petisi Global
- Isu utama
Perubahan iklim merupakan salah satu ancaman kehidupan di Bumi yang paling signifikan. Salah satu cara untuk menghambat percepatan pemanasan global adalah dengan mengajak setiap individu melakukan perubahan gaya hidup. WWF mengajak publik untuk melakukan perubahan gaya hidup yang sederhana dan murah, yaitu hemat energi.

Ketergantungan manusia kepada listrik dari masa ke masa semakin meningkat. Sementara, pembangkit listrik yang mayoritas dibangun di semua negara berbahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang notabene mengeluarkan CO2 atau gas rumah kaca dan telah terbukti secara ilmiah berakibat langsung terhadap kenaikan dramatis temperatur rata-rata Bumi. Hal itu menyebabkan naiknya permukaan air laut, perubahan iklim, dan potensi kepunahan yang besar terhadap keanekaragaman hayati. Dampak pemanasan global ini sudah dipastikan akan mempengaruhi lingkungan hidup yang menjadi tempat hidup kita.

Sebagai negara berkembang yang banyak bergantung pada potensi sumber daya alam dan membutuhkan listrik untuk mendukung pembangunan, Indonesia harus menjaga kebutuhan ekstraksi alamnya agar tidak berkontribusi besar menjadi salah satu pengemisi terbesar di dunia, dan tetap dapat melanjutkan upaya memenuhi kebutuhan penduduk yang makin besar setiap tahun, termasuk dari sisi energi.







- Solusi
Diperlukan suatu kegiatan yang bertujuan mengajak masyarakat luas untuk berpartisipasi melakukan aksi kecil yang dapat membawa perubahan besar.

- Apa itu EARTH HOUR?
EARTH HOUR adalah salah satu kampanye WWF, organisasi konservasi terbesar di dunia, yang berupa inisiatif global untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk turut serta mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam, pada setiap hari Sabtu di minggu ke-3 bulan Maret setiap tahunnya. Tahun ini, Earth Hour dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2011 pukul 20.30 - 21.30 (waktu setempat).

EARTH HOUR berawal dari kampanye kolaborasi antara WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett untuk kota Sydney, Australia, dengan tujuan mengurangi gas rumah kaca di kota tersebut sebanyak 5% pada tahun 2007. Keberhasilan kampanye ini diharapkan dapat diadopsi oleh masyarakat, komunitas, bisnis, serta pemerintah lain di seluruh dunia sehingga seluruh warga dunia dapat menunjukkan bahwa sebuah aksi individu yang sederhana sekalipun bila dilakukan secara massal akan membuat kehidupan kita di Bumi menjadi lebih baik.

- Apa pengaruh EARTH HOUR?
Pada tahun 2008, 50 juta orang di 35 negara mematikan lampunya dalam aksinya mendukung EARTH HOUR.
Pada tanggal 28 Maret 2009, ratusan juta orang di lebih dari 4000 kota besar dan kecil di 88 negara di seluruh dunia mematikan lampunya mendukung EARTH HOUR. EARTH HOUR 2009 dan 2010 menjadi gerakan lingkungan terbesar dalam sejarah.

- Apa target EARTH HOUR 2011?
Tujuan utama kampanye EARTH HOUR tahun ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu untuk melanjutkan target efisiensi energi dan perubahan gaya hidup di kota-kota besar di dunia dengan konsumsi listrik tinggi, dan berusaha mengaitkannya dengan potensi sumber energi baru terbarukan yang lebih bersih dan berdampak minimal pada lingkungan.
Pada intinya, kampanye ini mengingatkan semua orang bahwa bergaya hidup hemat energi tidak cukup hanya dengan berpartisipasi di EARTH HOUR saja, tetapi aksi kecil ini harus terus dibuktikan setiap hari untuk secara efektif mengurangi gas rumah kaca, dan diikuti dengan mengubah gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, seperti: menggunakan kendaraan umum atau bersepeda untuk bepergian, hemat air, menanam pohon, dan lain-lain

Dalam jangka panjang, diharapkan EARTH HOUR mengangkat dan memancing semangat kepemimpinan di semua sektor agar bisa diadaptasi oleh pemerintahan dan korporasi di negara-negara partisipan untuk secara signifikan memasukkan efisiensi energi dan penggunaan sumber energi baru terbarukan sebagai bagian dari kebijakan yang mereka miliki supaya penurunan emisi gas rumah kaca bisa dilakukan secara komprehensif.

Jadi EARTH HOUR tidak bisa berhenti di 1 jam saja, melainkan diharapkan bisa diadaptasi oleh pemerintahan di negara-negara partisipan dan publik yang telah berkomitmen menjadi partisipan.

THIS EARTH HOUR, GO BEYOND THE HOUR
Turn off your lights for EARTH HOUR, then keep taking action to make a difference
Setelah 1 Jam, Jadikan Gaya Hidup!


- Target :
» Mencapai lebih dari 1 milyar orang di seluruh dunia di lebih dari 5000 kota.
» Melibatkan komunitas-komunitas di lebih dari 6000 kota kecil dan kotamadya serta bekerjasama dengan banyak massa.
» Mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih ramah lingkungan.
» Memberikan mandat dari total dukungan yang terkumpul kepada para pemimpin dunia sehingga dapat membuat perubahan yang berarti.

EARTH HOUR Indonesia - Jakarta

- Kenapa Jakarta?
Konsumsi energi Listrik di Indonesia terfokus di Jawa - Bali atau sebesar 78% dari total keseluruhan konsumsi listrik nasional, karena 68% konsumennya berada di pulau Jawa-Bali. Bagian Indonesia yang lain mendapatkan porsi yang lebih kecil.

Berdasarkan data konsumsi listrik tahun 2008, total 29.605 GWH atau 23% total konsumsi listrik Indonesia, terfokus di DKI Jakarta dan Tangerang.
Pendistribusiannya ke beberapa sektor terbagi menjadi:

» Rumah tangga : 33%
» Bisnis/perkantoran serta gedung komersial : 30%
» Sektor industri : 30% (kebanyakan di wilayah Tangerang)
» Gedung pemerintahan : 3%
» Fasilitas publik dan sektor sosial : 4%

Total keseluruhan konsumsi listrik sebesar 29.605 GWH atau sama dengan 26,4 juta ton CO2 (Riset DJLPE 2004-2006 tentang emisi CO2 dari produksi listrik: 0,891/MWh)

- Seberapa besar pengaruh EARTH HOUR bagi Jakarta?
Dengan mematikan lampu-lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai selama 1 jam dapat memberikan kontribusi kepada penghematan listrik di Jakarta serta mendukung program efisiensi energi yang diinisiasi pemerintah pada pukul 17.00 - 22.00.

Apabila 10% penduduk Jakarta berpartisipasi dalam EARTH HOUR, maka Jakarta dapat menghemat konsumsi listriknya sebesar 300MWh, yakni setara dengan:
» Mematikan 1 pembangkit listrik dan menyalakan 900 desa
» Menghemat 267,3 ton CO2
» Menghemat lebih dari 267 pohon (1 pohon mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya)
» Persediaan O2 untuk lebih dari 534 orang (1 pohon mampu memberikan O2 bagi 2 orang dalam 20 tahun masa hidupnya)
» Apabila (300MWh = 1.080.000MJ) X Rp 200/MJ = menghemat hingga Rp 216.600.000,-
** 10% penduduk Jakarta diasumsikan 700 ribu orang mematikan 2 lampu setiap rumah.


- EARTH HOUR merupakan momentum strategis untuk :
» Mengingatkan masyarakat bahwa terjadinya perubahan iklim juga berasal dari penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil
» Mempromosikan energi efisiensi di kota dengan populasi dan konsumsi listrik yang boros.
» Menciptakan dan memicu kesadaran masyarakat tentang gaya hidup hemat energi di kota-kota besar di Jawa-Bali, krisisnya pasokan serta distribusi listrik, dan juga potensi sumber-sumber listrik di Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, dalam perspektif yang lebih luas juga dapat memberikan stimulasi perubahan perilaku serta insentif bagi perekonomian.

- Apakah ada kebijakan yang mendukung EARTH HOUR Indonesia?
» UU no.30 Tahun 2007 mengenai Energi
» Instruksi presiden no.5 tahun 2006 mengenai kebijakan efisiensi energi
» Instruksi Presiden no.5 tahun 2005 mengenai efisiensi energi
» Instruksi Presiden no.2 tahun 2008 mengenai efisiensi energy dan air
» Peraturan Gubernur no.70 tahun 2009 mengenai konservasi energi
» Instruksi Gubernur DKI Jakarta no.73 tahun 2008 tentang Implementasi energi dan efisiensi air.
» Kebijakan Gubernur DKI Jakarta no.33 tahun 2008 tentang kriteria pemanfaatan energi dalam bangunan berpendingin udara
» Peraturan Pemerintah lainnya mengenai Perubahan Iklim dari Departemen terkait dan Dewan Nasional Perubahan Iklim.


Tujuan Kampanye EARTH HOUR 2011
» Menjaring sebanyak-banyaknya individu, rumah tangga, dan bisnis untuk ikut mematikan lampu sebagai simbol kontribusi mereka terhadap perubahan iklim
» Mengedukasi masyarakat mengenai ancaman pemanasan global dan apa yang bisa setiap individu lakukan untuk membuat suatu perubahan dalam kehidupan mereka sehari-hari dalam mengurangi emisi mereka
» Menjaring partisipasi korporasi untuk mengomunikasikan EARTH HOUR, baik staf maupun jejaring eksternal untuk berkomitmen mematikan lampunya pada jam yang ditentukan dan melakukan perubahan kebijakan dalam pengunaan energi
» Mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan
» Memberikan preseden baik agar EARTH HOUR dilakukan setiap tahun
» Mengukur perubahan emisi gas rumah kaca di Jakarta
» Memperoleh kurang lebih 500,000 orang pendukung EARTH HOUR, melalui kampanye online EARTH HOUR Indonesia di web, facebook twitter, dan mailing list
» Kegiatan komunitas masyarakat di Jakarta dan 4 kota besar lainnya di wilayah Jawa-Bali (Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Bali)
» Dukungan dari Walikota 5 wilayah DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Presiden, Menteri Lingkungan Hidup, dan Dewan Nasional Perubahan Iklim
» Dukungan dari pemerintah daerah dan publik di kota-kota besar lain yang menjadi target EARTH HOUR
» Ikon yang dimatikan : monumen - monument terkenal di Jakarta dan gedung pemerintahan di Jakarta dan sekitarnya

Pesan Kampanye
Matikan Lampu pada Sabtu 26, Maret 2011, pukul 20.30 - 21.30 (waktu setempat). Kami mengharapkan jutaan orang di seluruh dunia mematikan lampunya selama 1 jam sebagai pernyataan global. Tunjukkan bahwa kamu peduli perubahan iklim. Tindakan kecil dapat membuat perubahan besar.

Target Audience
- Pemerintah
a. Pemerintah propinsi DKI Jakarta & pemerintah daerah di propinsi Jawa - Bali
b. Sekretariat Kepresidenan, KemenLH, KemenESDM, DNPI, DEN, PLN/Indonesia Power

Pesan:
EARTH HOUR DIADAPTASI OLEH PEMERINTAH
-> Seperti halnya Car Free Day yang disadari kebutuhannya oleh para pembuat kebijakan kota dan publik yang tinggal di kota-kota tersebut.

- Sektor Komersial (Bisnis/Perkantoran dan Mal
Pesan:
MATIKAN LAMPU & AC
-> Earth Hour adalah pemicu dan bukti perubahan yang mudah dilakukan dan murah
-> Gerakan awal untuk Green Office dan menurunkan emisi CO2 dalam jangka panjang

- Rumah Tangga Kalangan Menengah ke Atas
Pesan:
MATIKAN LAMPU & ALAT ELEKTRONIK YANG TIDAK SEDANG DIPAKAI
-> Perubahan gaya hidup - tidak hanya hemat energi saja tetapi juga bergerak ke arah hidup cerdas dengan sumber daya dan pengelolaan sampah.

Ubah Dunia dalam 1 jam, matikan lampu
Sabtu, 26 Maret 2011. Pukul 20.30 - 21.30

Senin, 21 Maret 2011

Aku Menyesal.

Tidak tahu bagaimana dan dari mana harus memulainya, tetapi aku menyesal. Menyesal untuk beberapa hal yang seharusnya tidak perlu terjadi jika aku bisa belajar dari pengalaman. Seperti bermain judi yang seharusnya dapat memenangkan permainan bila tidak bermain kartu AS tetapi malah kalah karena memainkannya. Untuk beberapa hal memang aku akui aku menyesal dan kalah dan bahkan penyesalan tersebut terus berulang. Hingga aku menjadi ragu atas jalan yang telah aku pilih.
Seperti malam ini aku bercerita dengan sangat dalam bersama kawan lama dan merupakan salah satu yang terbaik, kawan yang dapat berjalan seirama denganku dalam pikiran maupun tindakan, yang mengerti bagaimana hidupku saat aku mulai bergerak menjadi seperti ini sampai saat aku berhenti dan mengakhiri semua.
Seperti dulu juga kita berbincang dengan ditemani satu penuh teko kopi panas dan pahit serta beberapa bungkus rokok sebagai penambah hangatnya suasana untuk bercerita. Dulu sampai sekarang dimana kita telah berevolusi menjadi seperti ini, dimana kita tidak lagi menikmati indahnya terbang, tetapi mulai menikmati setiap inchi bumi dengan jemari, mencoba mengerti tentang esensi hidup ini dan sampai saat ini kita harus berjuang sendiri untuk tetap bertahan hidup pada dunia yang semakin rumit ini. Tetapi kita masih tetap sama, tetap mempunyai mimpi yang sama walau keadaan telah berubah, walau keadaan mungkin sudah tidak lagi berpihak pada kami. Dia dan aku sama, kita agak sedikit kurang beruntung dalam kehidupan ini, kita sama-sama mempunyai masa lalu yang keras yang membuat kita terus belajar untuk bertahan.
Tepat pada malam ini dia juga memberi ku sedikit penyesalan, penyesalan tentang hal yang sama, membuat aku terjatuh semakin dalam. Sekali lagi aku akui aku kalah, bukan aku tidak ingin membela diriku, tatapi aku lebih memilih untuk diam dan membiarkan penyesalan ini terus berjalan bersamaku, aku bisa menikmatinya.
Masih ada harapan diantara kami, harapan untuk dapat terbang lagi seperti dulu, tetapi dalam langit yang cerah menuju kehidupan, bukan langit gelap menuju kematian. Untuk yang satu ini aku yakinkan untuk tidak akan menyesal lagi, aku berharap.

Minggu, 20 Maret 2011

just writing.

Ini bukan yang pertama kalinya aku berjalan dari ujung pulau Jawa hingga sampai ke ujung pulau Jawa lagi, tetapi ini sudah menjai perjalanan yang sekian kali aku lakukan. Aku tak pernah bosan untuk melakukan perjalanan ini, tak pernah pula aku merasa jenuh dalam perjalanan, walau mungkin sesekali aku juga merasakannya. Entah kenapa aku senang sekali menggunakan perjalanan darat, terutama menggunakan bus, sepeda motor atau mobil. Aku tidak suka dengan kereta api, karena hanya perjananan lurus yang aku tahu saat naik kereta api, jika melihat keluar jendela juga hanya sawah dan pepohonan yang aku lihat, hanya sesekali saja melihat kehidupan kota. Mungkin inilah yang menjadi alasan kuat kenapa aku tidak suka naik kereta api. Melakukan perjalanan udara juga sangat tidak menyenangkan untuk ku.
Melakukan perjalanan darat selain menggunakan kereta api akan sangat menyenangkan, karena kita akan disuguhi berbagai keadaan yang berbeda di setiap meternya. Jika melakukan perjalanan panjang seperti dari Malang ke Jakarta misalnya, kita akan disuguhi oleh berbagai macam suku yang ada di Indonesia ini, tanpa kita sadar kita juga telah melewati lintas bahasa. Berbagai daerah yang ditawarkan juga memiliki ciri khas sendiri, seperti kota Semarang misalnya, kehidupan malamnya sangat sepi, tetapi dibalik semua itu ada suatu kehidupan malam yang tidak perlu aku kisahkan dalam cerita ini, kehidupan malam yang sangat berbeda dari keadaan kotanya. Hal yang sama juga terjadi di Batang atau yang lebih dikenal dengan Alas Roban, sebuah daerah yang sangat sepi, tetapi didalamnya memiliki cerita yang sangat menarik untuk dikisahkan, tetapi aku juga tidak akan menceritakannya disini. Silahkan kalian cari sendiri kisahnya di mbah google. Berbeda dengan kota Kudus dan Solo, kota ini terlihat sangat tenang, sangat damai di malam hari, begitu menyenangkan sepertinya melihat rumah-rumah penduduk berjejer rapi dan kesemuanya telah menutup pintu dan jendela rapat-rapat, seolah mereka benar-benar tidur dan tidak ingin diganggu hingga ke-esokan harinya mereka bangun dan melakukan segala kegiatannya, sesekali terlintas dalam pikiran ku apa yang sebenarnya sedang mereka lakukan dibalik sana, hingga membuat kota ini benar-benar terlihat sangat tenang. Hingga akhirnya aku disambut oleh matahari pagi Jakarta, matahari yang sepertinya sangat bersemangat untuk membakar kota, tidak ketinggalan juga tentang macetnya. Inilah pulau Jawa yang tersimpan berbagai cerita didalamnya yang memiliki cerita disetiap kotanya dan memiliki keindahan masing-masing yang benar-benar membuat aku tidak pernah bosan untuk melakukan lintas kota dan provinsi.
Selalu aku menyimpan sebuah harapan saat melakukan perjalanan, harapan yang selalu aku pikirkan saat melakukan perjalanan, melakukan tatapan kosong keluar jendela dan melihat-lihat kenyataan sambil tersenyum atau bahkan membungkam bibirku sampai tak tahu aku harus bagaimana, harapan akan yang akan kulakukan saat aku tiba disana harapan yang benar-benar membuat ku harus kembali. Tetapi entah kenapa kali ini aku melakukan lintas Jawa harapan itu seperti kosong, seperti hampa yang tidak mungkin diwujudkan. Hingga aku sadar bahwa inilah kenyataan, kenyataan yang memang harus dihadapi. Tetapi setidaknya aku masih memiliki harapan untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini, dan membuktikan kepadanya.